Perjuangan Masa Orde Baru sampai Reformasi (PART 2)

A. Sebab-sebab Kegagalan ORBA :


1. Krisis Politik yang diwarnai dengan KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme), adanya tawaran dari
    Presiden Soeharto pada tanggal 18 Mei 1998, untuk membentuk Komite Reformasi, dengan
    melakukan perubahan Kabinet dan mengadakan PEMILU dimana beliau tidak bersedia lagi
    dicalonkan. Tetapi semua tawaran tersebut ditolak rakyat dan 14 orang menteri anggota
    Kabinet Pembangunan VII.

2. Krisis Moneter, yang mendorong dilakukanya "Likuidasi 16 Bank Swasta" pada November
    1997. Yang menjalar kepada kondisi :
  • Angka pengangguran menungkat
  • PHK
  • Menurunya daya beli masyarakat
  • Harga - harga naik sampai 3 kali lipat.
  • Nilai rupiah turun drastis
  • Harga BBM naik

3. Krisis Sosial, kerusuhan dan penjarahan oleh masa, yang terparah adalah pada 14 dan 15 Mei
    1998, serentak hampir diseluruh Indonesia. Pertikaian antar agama dan etnis di Situbondo
    (Jatim), Tasikmalaya (Jabar) dan Sanggau Ledo (Kalbar).

B. Gerakan Reformasi Indonesia, tahun 1998.


1. Pengertian Reformasi :
  • Reformasi adalah perubahan radikal untuk perbaikan ekonomi, sosial dan budaya.
  • Tujuan Reformasi adalah memperbaiki tatanan kehidupan berbangsa, bermasyarakat dan bernegara agar sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
  • Gerakan reformasi timbul karena adanya ketidakadilan dibidang Politik, Ekonomi dan Hukum

2. Tokoh-tokoh Reformasi :
  • Mahasiswa dan Pemuda, dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia berkumpulan di Jakarta dalam aksi demonstrasi, seperti :
    • Demonstrasi di Semanggi 
    • Demonstrasi di Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998, yang menewaskan mahasiswa Elang Mulya Lesmana, Heri Hertanto, Hendriawan dan Hafidin Royan.
    • Demonstrasi menduduki gedung DPR/MPR.
  • Golongan intelektual, yang dikenal dengan sebutan "Kelompok Ciganjur" yang terdiri dari Amin Rais, Abdurachman Wahid, Megawati dan Sri Sultan Hamengkubuwono X
  • Golongan Budayawan, seperti Setiawan Jodi dan W.S. Rendra

3. Agenda Reformasi :
  • Adili Soeharto dan kroni-kroninya
  • Amandemen UUD 1945
  • Penghapusan Dwi fungsi ABRI
  • Otonomi daerah yang seluas-luasnya
  • Supremasi hukum
  • Berantas KKN

4. Jiwa Reformasi :
  • Yang mendasari reformasi adalah filosofi Pancasila
  • Pola pikir yang objektif, sehingga menempatkan seorang pejabat harus sesuai dengan profesinya yang dikenal dengan istilah " The Right man on The Right Place", agar tidak ada lagi KKN
  • Segala sesuatu dikelola secara transparan (Opening Manajemen), dan dapat dipertanggung jawabkan.
  • Menerima kritik secara terbuka demi kepentingan umum
  • Jujur dalam tugas yang dipercayakan
  • Adanya keseimbangan IPTEK dan IMTAQ

C. Masa Pemerintahan Presiden B.J.Habibie (1998-1999) :


1. Pada tanggal 18 Mei 1998 Presiden Soeharto memberi tawaran untuk membentuk Komite
    Reformasi, melakukan perubahan kabinet, mengadakan PEMILU dimana beliau tidak bersedia
    lagi dicalonkan. Tetapi semua tawaran tersebut ditolak rakyat dan 14 orang menteri anggota
    Kabinet Pembangunan VII.

2. Pada tanggal 21 Mei 1998, tepat jam 10.00 pagi di Istana Negara, Dihadapan Mahkamah
    Agung Presiden Soeharto mengundurkan diri sebagai Presiden RI, dan sekaligus sesuai dengan
    ketentuan pada pasal 8 UUD 45 bahwa jika Presiden RI mengundurkan diri, meninggal atau
    berhalangan maka kedudukannya akan digantikan oleh wakilnya, maka B.J.Habibie naik sebagai
    Presiden RI ke 3.

3. Pada tanggal 22 Mei 1998, membentuk Kabinet Reformasi Pembangunan yang terdiri dari 16
    Menteri, yang meliputi perwakilan dari Golkar, ABRI, PPP dan PDI.

4. Pada tanggal 23 Mei 1998, Presiden B.J. Habibie menjanjikan Pemerintahan yang bersih bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN).

5. Pada tanggal 27 Mei 1998, diadakan pertemuan pertama kabinet Habibie yang menghasilkan
    keputusan :
  • Merancang Undang-Undang Politik
  • Rencana mengadakan pemilu, dalam waktu setahun
  • Menyetujui masa jabatan presiden hanya boleh 2 periode (10 tahun)

6. Kebijakan-kebijakan Presiden Habibie :
  • Kebebasan dalam membentuk partai, hingga muncul 50 parpol baru
  • Kebebasan pers 
  • Pembebasan tapol/napol
  • Menghapus dwi fungsi ABRI
  • Mengadakan Sidang Istimewa MPR pada 10 -13 November 1998, dengan hasil
    • Presiden Habibie harus memberantas KKN, termasuk kepada mantan Presiden Soeharto
    • Ketetapan tentang Pemilu
  • Mengadakan pemilu yang luber dan jurdil, pada 7 Juni 1999, dan 5 parpol muncul sebagai pemenang yaitu : PDIP, Golkar, PPP, PKB dan PAN
  • Melakukan jejak pendapat di Timor Timur pada 30 Agustus 1999, dibawah pengawasan UNAMET, dan mengakibatkan TIm Tim lepas dari Indonesia
  • Mengadakan sidang umum MPR pada 1 - 21 Oktober 1999, yang menghasilkan :
    • Ketua MPR : Prof. Dr. H.Amin Rais
    • Ketua DPR : Ir. Akbar Tanjung
    • Presiden : K.H. Abdurachman Wahid
    • Wapres RI : Megawati Soekarno Putri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masa Revolusi Fisik (1945-1949) Perjuangan Bangsa Indonesia

Detik - detik menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945

Kondisi Ekonomi dan Politik pada masa awal Kemerdekaan