Gerakan Pemberontakan di Indonesia (Setelah Kemerdekaan)

A. Sebab-sebab munculnya gejolak sosial di berbagai daerah pada masa awal kemerdekaan :

 

       


  1. Kekecewaan anggota KNIL (tentara Belanda), karena harus bergabung dalam APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat ), seperti pemberontakan Andi Azis di Makasar, RMS dipimpin Dr. Soumokil.
  2. Kekecewaan terhadap keputusan pemerintah dalam perundingan Renville, seoerti pemberontakan DI/TII di Jabar, Jateng, Aceh dan Sulawesi Selatan.
  3. Keinginan mendirikan negara sendiri yang terlepas dari negara RI, seperti DI/TII, RMS, PRRI/Permesta
  4. Masalah ekonomi dan perumbangan keuangan antara daerah dan pusat, seperti pemberontakan permesta.

B. Ancaman desintegrasi bangsa dalam bentuk pergolakan dan pemberontakan

  1. Pemberontakan DII/TII (Darul Islam Indonesia/Tentara Islam Indonesia)
  • Memiliki tujuan mendirikan Negara Islam Indonesia (NII), diproklamasikan pada tanggal 7 Agustus 1949 (Jateng), tanggal 20 September 1953 (Aceh).
  • Terdiri dari 4 geromolan, yaitu di Jabar dipimpin Kartosuwiryo, Jateng dipimpin Amir Fatah dan Kyai Sumolangu, di Aceh dipimmpin oleh Daud Baureuh dan di Sulsel dipimpin oleh Kahar Muzakar.
  • Bentuk pemberontakan adalah melakukan aksi teror kepada rakyat, dan serangan secara brutal.
  • Pemberontakan di Jabar dihentikan pemerintah melalui "Operasi Brtayuda" dengan siasat "Pagasr Betis" yang melibatkan rakyat, akhirnya pada tanggal 4 Juni 1962 Kartosuwiryo dapat ditangkap.
  • Sedangkan di Jateng, pasukan Amir Fatah dan Kyai Sumollangu dihancurkan oleh Batalyon Diponegoro pada tahun 1957, melalui "Operasi Benteng Nasional"
  • Kemudian DI/TII di Aceh diselesaikan pemerintah dengan cara musyawarah dengan dukunngan tokoh masyarakat setempat, pada 17-28 Desmber 1962.
  • Sementara itu di Sulsel berakhir dengan tertembaknya Kahar Muzakar dalam seragkaian operasi militer pada 3 Februari 1965.
    2. Pemberontakan Andi Azis di Makasar :
  • Memiliki tujuan mempertahankan berdirinya NIT( Negara Indonesia Timur)
  • Dipimpin oleh Andi Aziz, mantan anggota KNIL yang menolak mengakui keberadaan APRIS
  • Bentuk aksi adalah penyerangan ke markas APRIS dan menawan panglima Teritorium Indonessia Timur Letkol Achmad Yusuf Mokoginta dan seluruh stafnya
  • Aksi ini akhirnya dapat dihentikan oleh pasukan kolonel Alex Kawilarang dan pada Aprl 1950, Andi Azis menyerahkan diri.
    3. Republik Maluku Selatan (RMS) :

  • Memiliki tujuan, mendirikan negara RMS yang diproklamasikan pada 25 April 1950.
  • Dipimpin oleh DR. Soumokil, mantan Jaksa Agung Negara Indonesia Timur.
  • Wilayahnya meliputi Ambon dan Pulau Seram.
  • Aksinya adalah mempengaruhi rakyat untuk mendukung RMS dan Mengancam mereka yang menolak bergabung
  • Untuk mengatasi aksi RMS, pada awalnya pemerintah menempuh cara musyawarah dengan mengirimkan Dr. Leimena tetapi gagal. Akhirnya dikirimkan operasi penumpasan dibawah pimpinan Kolonel Kawilarang, dan sekitar tahun 1960 baru dapat menangkap Dr. Soumokil dan para pengikutnya yaitu, Manuhutu, Wairisal dan Gaspers.
  • Aksi penumpasan RMS, telah mengakibatkan gugurnya pasukan APRIS, seperti Letkol Slamet Riyadi, Letkol S. SUdiarto dan Mayor Abdullah dalam pertempuran pada 8 November 1950 di Benteng Nieuw Victoria

    4. PPRI / Permesta (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia/Perjuangan Rakyat Semesta) 

  • Memiliki tujuan memisahkan diri dari pemerintah pusat, dan mendirikan negara Sumatra Utara, Sumatra Barat (PRRI), Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah (Permesta)
  • Merupakan gabungan dari Dewan Banteng, Dewan Gajah dan Dewan Manguni.
  • Tokoh-tooh PRRI adalah Letkol Achmad Husein, Letkol Simbolon, Kolonel Dachlan Djambek, Kolonel Zulkifli Lubis, M. Natsir, Syarif Usman, Burhanuddin Harahap, Syarifuddin Prawiranegara.
  • Tokoh Permesta adalah Letkol Sumual.
  • Aksi PRRI, adalah pada anggal 9 Januari 1958, tokoh-tokoh PRRI merencanakan pembentukan pemerintah baru.
  • Pada tanggal 10 Februari 1985, diadakan rapat raksasa di Padang, yang menghasilkan Ultiatum agar Kabinet Djuanda menyerahkan mandat kepada Presiden pembentukan Zaken kabinet, dan presiden kembali kepada kedudukannya sebagai Presiden Konstitusional, tetapi pemerintah pusat menolak semua ultimatum tersebut.
  • Untuk menghentikan PRRI, pemerintah melakukan operasi militer sebagai berikut : "Operasi 17 Agustus" dipimpin kolonel Ahmad Yani berhasil merebut Padang dan Bukit Tinggi. "Operasi Tegas"  dipimpin kolonel Kaharuddin Nasution berhasil merebut Riau. "Operasi Sapta Marga" dipimpin Brigjen Djatikoesumo dan "Operasi Sadar" dipimpin Kolonel Ibnu Sutowo berhail menduduki Sumatra Utara.
  • Sedangkan untuk menghentikan Permesta, pemerintah melakukan operasi iliter sebagai berikut : "Operasi Sapta Marga I" dipimpin Letkol Soemarsono, berhasil menduduki Sulsel bagian tengah, "Operasi Sapta Marga II" dipimpin Letkol Agus berhasil menduduki Sulsel bagian Selatan, "Operasi Sapta Marga III" dipimpin oleh Letkol Magenda berhasil menduduki Manado, "Operasi Sapta Marga IV" dipimpin Letkol R. Hendradiningrat berhasil menduduki Sulawesi Utara. "Operasi Mena I" dipimpin Letkol Pieters, berhasil menduduki Jailolo, dan "Operasi Mena II" dipimpin Letkol Hunholz berhasil menduduki lapangan terbang Morotai, Utara Halmahera.
  • Dengan operasi militer tersebut, Achmad Husein dan para pengikutnya menyerahkan diri pada tanggal 12 Mei 1961.

C. Pemberontakan PKI di Indonesia :


  1. Lahirnya Partai Komunis Indonesia (PKI) :
  • Tahun 1912, tokoh Snevliet dari Belanda memperkenalkan organisasi ISDV (Indische Social Democratic Vereniging), tetapi kurang banyak peminatnya, sehingga menyusup kedalam organisasi Serikat Islam (SI) yang sangat banyak pengikutnya. Akibatnya pada tahun 1914 SI terpecah 2 menjadi SI Putih yang berlandaskan Islam, dibawah pimpinan H. Agus Salim dan SI merah yang berlandaskan sosialis-komunis dibawah pimpinan Semaun dan Darsono.
  • Pada tahun 1920, SI merah bergabung dengan ISDV menjadi PKI
     2. Pemberontakan PKI : 
  • Pada tahun 1926, PKI melakukan pemberontakan kepada pemerintah Belanda, dibawah pimpinan Snevliet, tetapi dapat dipatahkan pemerintah Belanda dan Snevliet dipulangkan ke Belanda yang ketika itu membawa remaja bernama Muso yang kemudian disekolahkan di Komitern (Komunis Internasional).
  • Pada September 1948, PKI melakukan pemberontakan lagi di Madiun dibawah pimpinan Muso, dengan tujuan mendirikan negara Komunis Indonesia. Pemberontakan inipun dapat dipatahkan oleh pemerintah Indonesia, dan Muso ditangkap
  • Pemberontakan PKI 30 September 1965, bertujuan mendirikan Negara Komunis Indonesia. Dibawah pimpinan Kolonel Untung, Oemar Dhani dan D.N. aidit pemberontakan ini sudah diorganisir jauh lebih rapi lagi, karena sejak tahun 1959, PKI telah menyusup dalam berbagai sektor seperti : 
    • Pemerintahan, dengan menjanjikan jabatan "Presiden seumur hidup", pembentukan "Poros Peking Jakarta", pembentuk kabinet 100 menteri, manifestoUSDEK, penerapan faham NASAKOM.
    • Kalangan terpelajar, dibentuk CGMI, PGRI Vak Central
    • Masyarakat biasa, dibentuk Gerwani
    • ABRI, dibentuknya pasukan Cakra Birawa
  • Pemberontakan G30S/PKI ini telah mengakibatnya gugurnya 10 Orang pahlawan Revolusi yaitu : Jendral Ahmad Yani, Brigjen Soetoyo, Brigjen D.I. Panjaitan, Mayjen S. Parman, Mayjen Haryono, Mayjen Suprapto, Brigadir K. Satsuit Tubun, Kolonel Katamso, Letkol Sugiono dan Lettu Piere Tendean (yang mengaku sebagai Jenderal abdul Haris Nasution sehingga beliau dapat bebas dan melarikan diri) dan Ade Irma Suryani.
  • Untuk menghadapi pemberontakan PKI tahun 1965 ini, Panglima Kostrad (Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat), Mayor Jenderal Soeharto, mengambil beberapa tindakan yaitu :
    • Memerintahkan Pangdam V/Jaya, Mayjen Umar Wirahadikusuma untuk mangambil alih Lapangan Merdeka
    • Memerintahkan Kolonel Sarwi Edhi Wibowo, untuk merebut kantor RRI
    • Melalui RRI, pada tanggal 1 Oktober 1965 Mayjen Soeharto mengumumkan tentang penculikan para Jenderal TNI oleh PKI
    • Pada tanggal 2 Oktober 1965, Bandara Halim perdana kusuma diambil alih.
    • Pada tanggal 3 Oktober 1945, atas bantuan polisi bernama "Sukitman", berhasil ditemukan Lubang Buaya, tempat penyiksaan dan pembunuhan para Jendral.
loading...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masa Revolusi Fisik (1945-1949) Perjuangan Bangsa Indonesia

Detik - detik menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945

Kondisi Ekonomi dan Politik pada masa awal Kemerdekaan